Menjadi manusia yang berperstasi sangatlah membanggakan, siapa yang tak bangga memiliki seorang anak yang cerdas dan rajin tapi bukan ...
Menjadi manusia yang berperstasi sangatlah membanggakan,
siapa yang tak bangga memiliki seorang anak yang cerdas dan rajin tapi bukan
hanya orang tua saja, guru, teman serta orang yang berada didekatnya juga
merasa bangga memiliki sahabat yang cerdas dan rajin.
Apakah kepintaran serta kecerdasan seseorang bisa diukur
dengan sebuah ujian yang berupa tulisan dan lisan ? apakah dengan kelulusannya
dari kedua ujian tersebut anak yang mengikuti ujian itu juga dianggap sebagai
anak yang pintar lagi cerdas pula ? dan apakah anak yang tidak lulus dari ujian
tersebut dianggap sebagai anak yang bodoh ?
Jika demikan, maka barometer kecerdasan seseorang bisa
dilihat dari berhasil atau tidaknya dalam mengikuti ujian, bukan melihat dari
sisi kemampuannya dan keterampilannya diluar kelas ataupun didalam kelas.
Banyak dari siswa yang mempunyai kemapuan danketerampilan akan tetapi ketika
dihadpakan dengan sebuah ujian tulisan ataupun lisan mereka tidak mampu untuk
menyelesaikannya, dan ada juga siswa yang tidak mempunyai kemampuan dan
keterampilan tetapi jika dihadapkan dengan sebuah ujian, ia bisa
menyelesaikannya.
Tidak ada manusia yang bodoh di bumi ini, semua manusia
itu pintar kerena manusia itu sendiri mempunyai akal pikiran yang digunakan
untuk berfikir. Bukan seperti hewan yang tidak mempunyai akal, wajar saja jika
binatang itu tidak bisa berfikir sama sekali karena ia tidak mempunyai akal.
Dan setiap manusia itu mempunyai kelebihan dan kekurangnya masing-masing.
Sebagian orang mengetahui semuanya dan sebagian orang mengetahui sebagiannya
dan sebagian orang yang lain mengetahui secara keseluruhan tanpa ada cacat
sedikitpun, bukan karena kebodohan ataupun kepintaran, tetapi mungkin saja ia
mengetahui yang tidak diketahui oleh yang lain dan ia pula tidak mengetahui
sesuatu yang diketahui oleh yang lainnya. Dengan demikian maka sempurnalah
antara satu dan yang lainnya jika mau berjalan bersama-sama untuk melengkapi
kekurangannya masing-masing dan yang terlihat pada keduanya adalah
kesempurnaan.
Andai saja ada mahasiswa jurusan Dakwah mendapatkan IP
semester akhir dengan hasil 2,78, dengan nilai yang sedemikian itu pastilah
dugaan dan perasangka orang yang ada disekitarnya akan menganggap bahwa
mahasiswa tersebut tidak mungkin bisa berdakwah secara sempurna, bagaimana
tidak ? dengan nilai seperti itu mahsiswa tersebut bisa berdakwah, apa yang ia
pahami dari pelajaran yang didapatkannya dibangku kuliah. Tapi kenyataan yang
ada berkata lain, mahsisawa tersebut merupakan Da’i muda yang disanjung-sanjung
dan dinantikan kehadirannya di masyarakat, bukan karena nilanya yang seperti
itu akan tetapi karena kepiawiannya dalam mengolah kata-kata ketika berdiri
diatas podium sehingga para hadirin mendengarakan secara seksama.
Jadi bisa dikatakan, bukan dengan nilai yang bagus
seseorang itu dianggap berhasil tapi dengan kemapuan yang dimilikilah seseorang
tersebut telah dianggap berhasil. Keterampilan dan kemampuan seseoranglah yang
pada saat ini menjadi tolak ukur, karena dengan kemampuannya maka jalan
keberhasilan sudah terlihat jelas dan tinggal melengkapi kekurang yang dimiliki
dengan berjalannya waktu. Walaupun terkadang seseorang yang mempunyai nilai
yang sempurna pasti akan berhasil, tapi jika tidak memiliki kemampuan dan
keterampilan maka yang dirasakan adalah kekurangan dalam keterampilannya saja.
Yang terbaik saat ini adalah belajarlah yang rajin, dan
coba serta pelajarilah semua keterempilan yang ada dan yang disukai, sehingga
mempunyai beberapa keterampilan dan kemampaun dan memiliki nilai yang sempurna.
Dan yang terpenting
semua itu tidak hanya didapatkan dibangku sekolah akan tetapi bisa didaptkan
dari pengalaman yang telah dialami, saat ini mungkin ada yang sedang duduk
dibangku sekolah dan ada pula yang sudah duduk manis dikantor ataupun tempat
kerja yang lain sambil menantikan hasil keringat sehari-hari mereka.
Sebuah pelajaran bukan
berarti harus didapatkan dibangku sekolah, bahkan dengan sebuah pengalam yang
mungkin dianggap remeh sekalipun bisa diambil pelajaran yang berharga yang tak
bisa diperoleh dibangku sekolah. Banyak dari mereka mendapatkan pelajaran yang
berharga yang belum pernah dibayangkan dan didapatkan kecuali dari sebuah
pengalaman. Walaupun hanya sekedar duduk bersama orang yang lebih tua yang
telah merasakan manis pahitnya kehidupan sehingga ia mempunyai ribuan bahkan
jutaan pelajaran dan ilmu yang didapatkan dari perjalanan hidupnya yang bisa
dibagi-bagikan secara gratis tanpa perlu adanya biaya yang besar. Bermuala dari
perbincangan sepele yang berakhir pada sebuah pelajaran yang beharga dan
mungkin tak didapatkan dibangku kelas. Ataupun dengan adanya pengalaman pribadi
yang bisa dijadikan sebuah pelajaran tersendiri dikemudian hari nanti dan bisa
diceritakan kepada yang lebih muda.
Sebuah pengalam adalah guru yang berharga yang tak
bernilai, pengalamn tersebut mengajarka sesuatu yang tak didapatkan dibangku
sekolah, sehingga daya ingat akan pelajaran tersebut lebih kuat dan tajam
karena pelajaran tersebut didapatkan dari sebuah pengalam yang telah dialami
dan dijalani tanpa rekayasa ataupun sekenario.
COMMENTS